Membuat novel memang sudah pasti akan membutuhkan energi dan waktu
yang lebih banyak dibandingkan membuat tulisan pendek seperti cerpen
atau artikel. Secara garis besar yang perlu dilakukan dalam menulis
novel – atau buku – adalah:
* Langkah pertama: mencari/mendapatkan ide
* Langkah kedua: ide dikembangkan menjadi sinopsis. Di tahap ini kita juga sudah harus menentukan karakteristik para tokohnya.
* Langkah ketiga: sinopsis dikembangkan menjadi storyline
* Langkah keempat: storyline dikembangkan menjadi draft awal
* Langkah kelima: draft awal disempurnakan untuk menjadi draft akhir
Berikut ini adalah contoh lima langkah tersebut yang diambil dari postingan-postingan milis menulisnovel@yahoogroups.com:
I. Ide:
Seorang guru naksir muridnya sendiri. Namun, celakanya, muridnya yang
juga bunga sekolah itu juga ditaksir oleh teman sekelasnya. Guru pun
harus bersaing ‘dingin’ dengan sang siswa. Konflik bermunculan:
pantaskah guru fall in love dengan anak didiknya? Bagaimanakah model
persaingan antara guru-murid karena rebutan cewe? Bagaimana jika hal itu
ketahuan staff guru yang lain? Dalam persaingan ‘dingin’ itu, harga
dirinya sebagai guru dipertaruhkan. Yang manakah akan dipilih: Posisi
dan harga dirinya sebagai guru, atau, cintanya terhadap si bunga
sekolah yang ternyata diam-diam juga memendam perasaan padanya.
II. Sinopsis: Ide diatas dibuat menjadi alur cerita 3 babak (tidak
baku dan bisa dibuat beberapa babak). Babak I adalah perkenalan tokoh
dan latar belakang, Babak II adalah muncul dan meningkatnya konflik,
Babak III konflik memuncak dan berakhir.
Contoh :
BABAK – 1
Latar Belakang
————–TAHUN 2003—————-
Kelas 3 pada SMA naungan sebuah Yayasan Pendidikan di salah satu kota
menerima seorang siswi baru pindahan dari kota lain. Syahda Rinaia,
demikian nama siswi itu (deskripsi : 17 tahun, kelas 3, anak orang
berada, cantik, cerdas, ceria, supel, ekspresif, semampai, bermata
indah, berlesung pipi, penikmat sastra dan suka menulis puisi).
Kehadiran dara manis ini membuat para cowok dikelas itu berlomba untuk
menarik perhatiannya demi meraih cintanya.
Begitu juga halnya Arjun Sambudi, (deskripsi : 18 tahun, kelas 3,
keren, atletis, ngetop di sekolah karena prestasinya di bidang olahraga,
anak salah seorang donatur Yayasan), tak ketinggalan berupaya untuk
mendapatkan cintanya Syahda. Dengan “modal” yang dimilikinya, tak
membutuhkan waktu yang lama bagi Arjun untuk mendapatkan cinta Syahda.
Singkat cerita, Arjun dan Syahda sudah menjadi sepasang kekasih.
Diam-diam ternyata salah satu dari guru yang baru 9 bulan mengajar,
Aksoro Pinandito (deskripsi: 27 tahun, baby face, penyendiri, introvert,
sabar, bersifat dewasa, berdedikasi, lulusan Sastra Inggris UGM, dari
keluarga sederhana, orang tuanya petani di desa), juga terpesona dan
sering mengimpikan Syahda, tapi tidak terlalu berharap banyak, karena
sadar dirinya orang biasa saja.
Awal Konflik
Pak Akso, demikian panggilan bagi guru sastra itu, kerapkali menulis
puisi di majalah dan suratkabar lokal, dengan memakai nama samaran
Pulungsari. Suatu hari, salah satu puisi yang ditulisnya di suratkabar
lokal merupakan ekspresi perasaan hatinya pada gadis idamannya itu.
Puisi itu berjudul Gerimis nan Indah adalah personifikasi dari nama
Syahda Rinaia, gadis impiannya sekaligus muridnya sendiri. Syahda yang
memiliki hobi mengoleksi puisi-puisi indah kebetulan membacanya juga.
Gadis itu sangat terpukau dengan gaya puisi-puisi yang sering ditulis
oleh penyair ini, sehingga dia tidak sabar menantikan puisi-puisi baru
disetiap minggunya. Kemudian Syahda memberanikan diri untuk menyurati
penyair ini untuk berkenalan dan belajar menulis puisi darinya.
Hubungan lewat surat-menyurat ini mulai berlangsung secara intensif.
Sangat berbeda dari sifatnya sehari-hari, lewat surat Pak Akso sangat
romantis dan lebih berani mengutarakan perasaannya pada Syahda walaupun
belum menunjukkan jatidiri dia yang sebenarnya. Akhirlah tumbuh suasana
mesra diantara mereka walaupun belum pernah ketemu. Arjun, sebagai
kekasih Syahda, tidak tahu akan hal ini.
Hubungan Syahda dengan Arjun mulai renggang, karena sifat Arjun yang
egois, sombong dan beberapa sifat lainnya yang tidak disukai Syahda.
Syahda pelan-pelan menjauhi Arjun.
BABAK – 2
PERKEMBANGAN KONFLIK
Suatu waktu, Pak Akso sakit cacar yang membutuhkan perawatan di rumah
sakit sehingga untuk beberapa waktu tidak ada puisi baru yang
ditulisnya. Syahda yang sudah kecanduan dan merindukan puisi-puisinya,
menanyakan langsung kabar dari penyair ini kepada staf redaksi koran
dimana puisinya sering dimuat.
Dengan kegigihannya untuk mendapatkan informasi, akhirnya Syahda menemukan Pak Akso yang masih berbaring di rumah sakit.
Disinilah Syahda terkejut dan tahu siapa sebenarnya penyair yang dia dambakan selama ini.
Pak Akso pada awalnya menyangkal, tapi Syahda dengan jujur mengakui
perasaan cinta itu. Akhirnya Pak Akso mengakui perasaannya yang
sebenarnya dan langsung disambut oleh Syahda dengan sukacita.
Pak Akso mulai sehat dan kembali mengajar. Di sekolah mereka berdua
merahasiakan hubungannya. Walaupun dirahasiakan, di kelas tak dapat
disangkal perhatian Pak Akso terhadap Syahda memang sedikit lebih
dibandingkan perhatiannya terhadap siswa-siswa lainnya. Syahda juga
kelihatan senang atas perhatian sang guru ini. Syahda lebih sering
terlihat bersama Pak Akso untuk belajar membuat puisi dan mengkajinya.
Siswa lainnya sudah mulai tahu dengan perkembangan ini. Banyak cowok di
kelas itu mulai tidak suka pada Pak Akso.
Arjun yang ternyata masih menyimpan rasa kepada Syahda mulai terbakar api cemburu dan mulai memupuk dendam pada Pak Akso.
BABAK – 3
KLIMAKS
Arjun dan kelompoknya merencanakan plot licik untuk mencelakakan Pak
Akso. Beberapa kali rencana dilaksanakan, dari mengendorkan baut-baut di
motor Pak Akso agar terjadi kecelakaan tapi Alhamdulilah masih selamat
sampai menyebarkan fitnah yang keji bahwa Pak Akso bisa diterima jadi
guru di sekolah itu karena menyogok sejumlah uang, dan sampai
sekarangpun sogokannya itu belum lunas dengan memotong sebagian dari
gajinya. Walaupun dianiaya oleh muridnya sendiri, namun Pak Akso tetap
bersabar, karena dia tahu Arjun adalah anak Pak Tirto Sambudi, orang
berpengaruh di Yayasan tempat dia bekerja.
Suatu ketika, kejahatan Arjun sudah kelewat batas. Selagi belajar di
kelas, Arjun membuat ulah yang memancing kemarahan Pak Akso. Pak Akso
menegurnya dengan sopan, tapi Arjun malah menantang dengan menyebutnya
“anak desa penggembala kerbau yang sok belagu”. Pak Akso khilaf dari
kesabarannya dan memegang Arjun, sehingga hampirlah terjadi perkelahian
diantara mereka, tapi sempat dipisahkan oleh murid-murid lainnya.
Dendam Arjun tidak cukup sampai disitu saja. Sewaktu Pak Akso pulang
dari sekolah melewati sebuah gang, tiba-tiba Pak Akso dihadang oleh 4
orang pemuda berandalan, suruhannya Arjun dan disanalah Pak Akso dihajar
habis-habisan. Pak Akso babak belur dan biru lebam, untung saja sempat
dibantu oleh penduduk setempat dan dibawa ke rumah sakit.
Malang benar nasib Pak Akso, sudah jatuh ditimpa tangga pula. Pak
Akso dipecat oleh Kepala Sekolah atas perintah pemilik Yayasan, dengan
alasan mengajak muridnya sendiri berkelahi. Ini jelas dari usahanya
Arjun yang menghasut orang tuanya dan rekan-rekan orang tuanya untuk
“menghabisi” Pak Akso.
Orang tuanya Syahda juga dipanggil, diberitahu bahwa anak gadisnya
selama ini ada hubungan rahasia dengan guru yang baru dipecat itu. Orang
tua Syahda memperingatkan anaknya jangan lagi berhubungan dengan guru
itu.
ANTIKLIMAKS
Kedua orang tuanya di desa sedih dan pergi ke kota menjenguk Pak
Akso. Karena sudah dipecat, dan tidak ada kerja lagi, Pak Akso memenuhi
keinginan orang tuanya untuk kembali ke desa untuk memulihkan fisik dan
mentalnya yang mulai rapuh. Syahda sedih sepeninggal Pak Akso ke desa,
tapi dia juga tidak berani menentang kehendak orang tuanya. Singkat
cerita kelulusan sekolah sudah sampai. Syahda tetap menolak ajakan
untuk kembali yang ditawarkan Arjun Hatinya sudah tertutup bagi Arjun.
Syahda akan dikirim oleh orang tuanya untuk melanjutkan kuliah ke
luar negeri. Sebelum berangkat, Syahda sempat menyurati Pak Akso di
desa. Dalam suratnya, Syahda minta doanya Pak Akso, agar cita-citanya
berhasil dan dia juga mendoakan Pak Akso agar tabah dan suatu ketika
semoga apa yang mereka cita-citakan dikabulkan Yang Maha Kuasa Kalau
memang jodoh, kita akan bisa bertemu lagi, katanya. Pak Akso sedih namun
rela melepaskan dan mendoakan Gerimis nan Indah ini untuk membasahi
bumi lainnya yang kekeringan.
HAPPY ENDING
————————— 4 Tahun Kemudian (TAHUN 2007) ——————-
Pada bulan Agustus, angin muson (monsoon) yang membawa uap-uap air
dari Samudera Hindia sering menyebabkan hujan di sebagian besar
semenanjung India. Begitu juga saat ini, gerimis mulai membasahi lahan
di kampus Delhi University. Pak Akso, sekarang 31 tahun, baru satu bulan
menginjakkan kaki di kampus ini berkat beasiswa S2 yang berhasil
diraihnya. Dia yang dua tahun lalu diangkat menjadi Dosen PNS, sekarang
melanjutkan kuliahnya pada Post Graduate di Department of Linguistics,
Delhi University, New Delhi, India. Pak Akso berlari-lari kecil menuju
gedung perpustakaan agar gerimis tidak terlanjur membasahi dirinya.
Karena berlari tergesa-gesa dan pandangannya menunduk ke bawah, tanpa
sengaja dia menabrak seorang mahasiswi yang mengenakan payung.
Berhamburanlah buku-buku dan tas yang semula berada dalam pegangan
mahasiswi itu dan sekarang basah karena jatuh ke aspal yang telah
diguyur hujan. Mahasiswi itu mengenakan salwar kameez, seperangkat
pakaian tradisional yang biasa di kenakan oleh wanita dan pria di Asia
Selatan. Tapi yang sedikit unik, mahasiswi ini juga mengenakan jilbab,
dengan lehernya dilingkari dupatta, selendang panjang.
Pak Akso gelagapan dan merasa bersalah, dan segera mengumpulkan
kembali buku-buku yang berjatuhan itu seraya sambil minta maaf. Tapi
ketika melihat wajah mahasiswi itu, Pak Akso bergeming, dia terpesona
bercampur terkejut. Wajah mahasiswi yang berlumuran bulir rinai gerimis
itu sangat cantik, lebih dari itu wajah ini membawanya kembali pada
kenangan 4 tahun lalu semasa dia menjadi guru SMA di tanah air. Begitu
juga halnya Syahda, dia juga terkejut, tidak menyangka bisa ketemu lagi
dengan mantan gurunya yang pernah dikasihinya dulu. Syahda (saat ini
umur 21 tahun) sedang menyelesaikan tugas akhirnya pada program S1 di
jurusan Linguistik, yaitu jurusan yang sama diambil oleh Pak Akso. Dalam
keheningan sekejap itu, Pak Akso sempat berucap syukur, gerimis nan
indah itu telah turun lagi untuk membasahi jiwanya yang mulai semangat
kembali. Mereka membiarkan untuk sementara waktu air hujan membasahi
tubuh mereka, sebelum akhirnya mereka berdua masuk ke gedung
perpustakaan untuk mulai lagi merajut kisah yang baru.
——– SELESAI ———
IV. Storyline: Sinopsis 3 babak diurai menjadi detil adegan.
Contoh :
BABAK 1
1. Di sebuah sekolah di Jakarta. Pagi itu para murid kelihatan mulai
dengan aktititasnya sehari-hari; Ada yang berangkat secara
sendiri-sendiri atau rombongan. Tiba-tiba Arjun beserta ganknya, datang
dengan mobil yang soundsystemnya digeber keras-keras seolah-olah dia mau
memamerkan apa yang dia punya. Selain Arjun ada Joni yang playboy,
Bocel si tukang pukul, dan juga Robi yang cuma pinter dalam teori cinta
tapi terus ngejomblo. Arjun adalah putera tunggak ketua yayasan sekolah.
Ekspresi bermacam-macam dari penghuni sekolah terhadap Arjun ada yang
cuek,sinis bahkan simpati. Termasuk kelompok remaja putri yang
dikomandani Tari Ogut (nama beken dari Tari Wulandari karena ada nama
murid yang hampir sama dengannya yakni Tari Sukmaningsih). Gang Tari
terdiri dari Tari, Lina “Oneng” Nurlina, dan Setyowati si Jawir. (Ada
potensi komedi).
2. Bel berbunyi. Saatnya murid masuk ke kelas masing-masing. Kelas 3c
nampak ramai karena guru belum datang. Penghuni kelas saling bergosip
ria. Sedikit terlambat Pak Vandi masuk ke kelas. Suasana kelas hening,
seperti biasa karena wajahnya yang ganteng mirip seperti aktor India
membuat para cewek saling kasak-kusuk bersimpati dan yang sering
dilakukan mereka adalah kirim sms ke Hp diantara mereka. (Kejadian ini
tahun 2003. Belum semua siswa punya hape).
3. Bu Rukmi (45 tahun, ibu 2 anak, guru BP) mengetuk pintu kelas. Pak
Vandi keluar kelas dan sebentar tertegun melihat Syahda, seorang cewek
mempesona yang mobilnya berhenti di kios majalah seberang tempat
kostnya, ia melihatnya saat mau berangkat ke sekolah. Akhirnya Pak Vandi
memperkenalkan Syahda, kelas riuh dengan celotehan para cowok. Pak
Vandipun turut tertarik mengingat iapun masih jomblo.
4. Ada bangku kosong dibelakang. Sebelum Pak Vandi menata duduk
Syahda maka secepat kilat Arjun yang duduk ditengah mengusir Joni yang
duduk disebelahnya untuk pindah kebelakang. Hati Arjunpun berbunga-bunga
saat itu karena Syahda duduk berdampingan dengannya. PDKT dan rayuan
maut mulai ditebar oleh si Arjun. (Ada potensi Komedi).
5. Saat menonton basket, Syahda bertanya2 tentang pak Vandi ke Tari
Ogut. Disini diceritakan tentang nama pak Vandi. Namanya sebetulnya
Irvandi dst. Karena kurang umum, ada yang manggil Irvan, Vandi, Wandi,
atau nama tengahnya Budi. Di sekolah, murid2 memanggilnya Pak Vandi.
(Catatan: ini tabungan informasi untuk adegan2 berikutnya). Pak Vandi
memang salah satu guru idola. Arjun yang tengah bermain, sadar dari
gerak mata Shahda bahwa gadis itu agak tertarik pada Pak Vandi. Arjun
lalu memamerkan unjuk kebolehannya di pertandingan Basket. Sorak-sorai
mendukungnya. Diam-diam Syahda tertarik juga akan diri Arjun. Tari Ogut
mengajak Syahda masuk dalam kelompoknya.
6. Arjun yang mengejar Syahda menemuinya di kios majalah. Saat itu
Arjun beralasan mau membeli majalah yang membahas mobil dan
tetebengeknya maklum ia lagi gandrung untuk mempercantik mobilnya. Dalam
obrolan itu Arjun baru mengetahui bahwa Syahda ternyata penikmat puisi.
(Catatan: Syahda itu tipe Melankolik; Di scene ini ada informasi bahwa
salah satu dari beberpa penulis puisi pujaannya adalah Pulungsari).
7. Malamnya, di tempat kost, orangtua Vandi di daerah menelpon macam2
dan mulai menyinggung soal jodoh tapi Vandi mengelak. Begitu telpon
ditutup, ada lagi telpon dari Pak Jo dari koran Rakyat Pos yang menanyai
kapan lagi ia bisa mengirim puisi. Vandi dengan Pak Jo sudah amat akrab
dan Vandi sering dipanggil Budi, nama tengahnya, dengan alasan nama
Vandi amat tidak umum. Saat duduk di depan laptop bututnya, ia teringat
Syahda dan mulai menulis puisi tentang Syahda yaitu Gerimis Nan
Indah/GNI. (Disini ada informasi bahwa untuk menambah penghasilan Pak
Vandi sering buat puisi, artikel, cerpen dan opini untuk dikirim ke
majalah & surat kabar. Hasil honor ia kumpulkan akhirnya
kesampaian juga untuk membeli motor kreditan).
8. Beberapa hari berikutnya, Minggu. Syahda mau membeli majalah lagi
tetapi stok habis. Iseng-iseng Syahda baca-baca koran yang ada disitu.
Tak sengaja dia baca kolom puisi dan disitu ia menemukan puisi Gerimis
Nan Indah kiriman dari Pulungsari.
9. Syahda yang tertarik puisi dari Pulungsari lalu mengoleksi puisi
itu dengan membuat klipping di bukunya. Arjun yang datang dan ‘dicuekin’
karena kesibukan itu lantas pulang.
10. Arjun minta bantuan Joni si playboy untuk membuat puisi untuknya.
Tapi walaupun sudah dibelikan minuman berenergi dan macam-macam
cemilan, puisinya tetap jelek. Dalam keadaan terdesak Arjun bilang bahwa
yang pinter nulis sebetulnya adalah Robi. Robi lantas ditelpon.
Sebetulnya Robi malas. Tapi karena diancam, ia lantas menyanggupi. Tidak
perlu diuraikan proses pembuatan puisi oleh Robi. (Ada potensi komedi).
11. Dasar Syahda yang lagi kasmaran dengan puisi cinta akhirnya
kepincut juga sama Arjun. Ada respon sedikit di manfaatkan oleh Arjun
untuk ‘nembak’ dan mengumumkan bahwa Syahda adalah pacarnya. Padahal
Syahda baru sampai pada taraf tertarik saja pada Arjun.
12. Syahda minta tolong Mak Yem, pembantunya untuk menelpon penerbit
Rakyat Pos. Sementara itu ia dapat kabar dari Tari Ogut tentang ulah
Arjun yang ketahuan mabuk di kantin sekolah. Tak lama Mak Yem bisa
tersambung dengan Pak Jo sebelum kemudian menyambungkan lagi dengan
Syahda. (Ada potensi Komedi).
13. Vandi mendapat email dari Syahda yang mengaku bernama Ririn yang
sangat tertarik dengan puisinya dan ingin belajar tentang cara
membuatnya. Vandi tak keberatan.
BABAK 2
14. Syahda penasaran karena Pulungsari tidak pernah lagi terlihat
karya-karyanya. Kiriman emailpun tidak ada lagi. Padahal Syahda sudah
berkali-kali menanyakan melalui alamat email tersebut. Ia lalu menelpon
Pak Jo lagi dan dengan setengah memaksa lantas mendapatkan nomor telpon
dan alamat kost Pulungsari.
15. Saat di kantin Arjun datang menghampiri Syahda untuk minta maaf
atas kejadian mabuk-mabukan. Ia memberikan surat yang didalamnya juga
ada puisi (pesan ke Joni). Syahda cuek & dingin aja menerima surat
itu, hatinya sudah tak bergairah karena ia masih kepikiran Pulungsari.
(Catatan: di bagian ini ada informasi bahwa Pak Vandi sakit dan Syahda
sama sekali tidak menduga bahwa Pak Vandi adalah Pulungsari).
16. Dari Pak Jubir (pemilik kos) akhirnya Syahda tahu kalau Budi
ditempat tinggalnya Pak Vandi Sambudi lebih dikenal dengan nama
panggilan Pak Budi) sedang sakit typus dan opname dirumah sakit yang
kebetulan jaraknya hanya 100 meter dari situ. Karena tanggung, Syahda
memutuskan mengunjungi di RS. Apalagi saat itu jam besuk hanya tinggal
setengah jam lagi.
17. Alangkat kagetnya Syahda saat ketemu Pak Vandi. Dia hampir tak
percaya dan tersipu malu kala mengetahui bahwa Pulungsari adalah Pak
Vandi. Karena setiap kontak ia selalu mencurahkan isi hatinya dan
ternyata dia adalah gurunya sendiri yang banyak menjadi idola di kelas.
18. Di kunjungan2 berikut, saat datang sendiri akhirnya Syahda
mengakui mengagumi sekaligus ada benih cinta dihatinya. Awalnya Pak
Vandi mengelak mengungkapkan perasaaan hatinya apalagi Syahda adalah
anak didiknya sendiri. Tentunya tak patut untuk menjalin cinta amtara
guru dan murid. Namun akhirnya kekukuhannya jebol ia mengakui Syahda ada
dihatinya sejak awal perkenalan dikelas.
19. Beberapa hari kemudian kabar kedekatan Pak Vandi dengan Syahda
sampai ke telinga Arjun. Ia mulai gerah dengan sikap Syahda. Saat
mengkonfirmasi ke Syahda, gadis itu tersinggung karena walaupun ia
dnegan Pak Vandi hanya berteman, menurutnya Arjun tidak berhak ikut
campur. Lagipula memang tidak ada hubungan istimewa antara Syahda dengan
Arjun. Arjun pulang ke rumah dengan perasaan dendam pada gurunya.
20.Arjun menceritakan kekesalannya terhadap Pak Vandi pada
kelompoknya. Selain sudah membujuk orangtuanya yang ketua yayasan
sekolah, ia juga minta bantuan kepada Robi, Joni dan khususnya Bocel
dan kelompoknya untuk merancang strategi (teror fisik dan mental) untuk
menjahili Pak Vandi. Layaknya partai politik yang ingin memenangkan
calonnya mereka merancang beberapa sekenario untuk menjatuhkan Pak
Vandi agar tidak kerasan lagi mengajar di sekolah tersebut. (Ada potensi
komedi).
21. Arjun menempelkan selebaran di kantin untuk memfitnah Pak Vandi.
Hal itu ketahuan Bu Marni tapi menyadari bahwa Arjun adalah anak ketua
yayasan sekolah, ia hanya curhat pada Pak Vandi. (Catatan: ada informasi
bahwa Vandi tengah mencari beasiswa belajar ke LN. India adalah salah
satu pilihannya)
22.Syahda masih begitu asyiknya mencari inspirasi untuk membuat puisi
yang romantis. Hawa cinta yang menggebu dan keyakinannya akan sosok
pribadi Pak Vandi tak membuatnya terpengaruh akan isu-isu yang beredar
meski awalnya hatinya sempat galau.
23.Orang tua Syahda mendapat surat kaleng yang dilampiri foto hasil
jepretan kamera milik Arjun yang menyebutkan terjalinnya hubungan
percintaan antara Syahda dan Pak Vandi. Mak Yem yang menemukan surat
itu pertamakali. Syahda kemudian diinterogasi. (Ada potensi komedi
ketika Mak Yem ikut menginterogasi).
24.Teror mental. Di kelas Arjun dan kelompoknya mulai acuh dan
berulah saat mata pelajaran Pak Vandi. Ulah Arjun mendapat teguran
dari Pak Vandi namun tak digubris. Ledekan dan kata-kata Arjun membuat
Pak Vandi naik pitam dan tanpa sadar emosinya muncul menantang duel
secara jantan.
25.Teror fisik direncanakan. Bocel dan kelompoknya siap menghadang
Pak Vandi sewaktu perjalanan pulang dari sekolah tapi Robi mendadak
kebelet. Begitu sudah beres, mendadak ketua mereka (Bocel) tiba-tiba
sakit gigi. Rencana kemudian digagalkan karena momentumnya sudah
terlewat. (Ada pontensi komedi).
26.Perilaku dan ucapan dikelas terhadap Arjun masuk laporan ke Kepala
Sekolah, diadakan Arjun rapat guru atas desakan orang yang berpengaruh
(Bapaknya Arjun). (Catatan: Hasil rapat dirahasiakan pada pembaca).
27. Syahda yang akrab dengan Mbak Yem, menunjukkan puisi pertama
bikinannya yang ia buat atas saran2 Pak Vandi yang ditulis tangan di
atas kertas pink dengan tekstur khusus. Menurut Mak Yem, puisinya cukup
bagus. Syahda senang dan akan menyerahkan pada Pak Vandi di pertemuan
pertama. (Ada pontensi humor).
28. Pertemuan Pak Vandi dengan Syahda. Syahda yang sudah sangat jatuh
cinta meminta ijin agar diluar sekolah ia memanggil nama Vandi tanpa
embel2 ‘pak’ layaknya seorang kekasih. Pak Vandi tidak menanggapi.
Melihat raut wajah murungnya, Syahda penasaran dan akhirnya mendapat
info bahwa Pak Vandi dikeluarkan dari sekolah. Pak Vandi yang tahu bahwa
Syahda mencintainya buru2 menyergah ketika Syahda akan mengutarakan isi
hatinya. Alasannya: ia terlanjur akan belajar ke LN karena mendapatkan
beasiswa. Syahda sedih dan terjadi perpisahan di antara mereka berdua.
Saat Arjun menegur, Syahda malah menatap dengan benci. Saat itu Arjun
tahu bahwa cintanya pada Syahda telah sepenuhnya ditolak.
BABAK 3
29. Empat tahun berlalu. Di pertengahan tahun 2007(?), terlihat di
kantin sebuah kampus Joko sedang ngobrol. Mereka berdua telah berada di
India. Sendau gurau berkisar pada para mahasiswi yang lalu lalang
didepan mereka. Lagi-lagi ada telpon dari orangtua Vandi yang menanyakan
kapan ia mendapatkan pasangan hidup. Vandi sampai hafal kata2
nasihatnya seperti “bapak-ibumu kan sudah tua. Kami ingin segera
meminang cucu.” (Catatan: ada informasi bahwa Vandi segera mengakhiri
kuliahnya dan akan kembali ke Indonesia esok lusa).
30. Jasmine (mahasiswa asal Indonesia yang
sekampus,manis,cerdas,supel) menemui Pak Vandi di perpustakaan.
(Catatan: berikan latar-belakang gadis India). Jasmine sendiri yang
menurut pantauan dan perasaanya ada perhatian lebih padanya.
31. Di pesawat ke Jakarta, saat melihat seorang gadis Indonesia, Akso
teringat Syahda. Ia membuka dompetnya dan mengelurkan lipatan kertas
buram dan membaca puisi yang gadis itu pernah buatkan untuknya.
32. Hari sudah malam saat Vandi tiba di bandara Jakarta. Di saat yang
nyaris bersamaan ternyata ada pesawat dari Singapore yang tiba. Saat
menunggu koper di ban berjalan, Vandi menelpon Joko. (Ada pontensi
komedi disini). Ia juga menceritakan bahwa ia membaca puisi Syahda.
Menurut Joko, jika Syahda itu soulmate, Vandi akan bertemu lagi
dengannya dalam suatu cara yang tidak disangka-sangka.
33. Koper Vandi ternyata koper yang terakhir didapatkan penumpang
pesawat. Hari makin larut. Karena faktor kehati-hatian, Vandi tidak
sembarangan memilih taksi untuk mengantarnya ke losmen sebelum
melanjutkan pulang ke daerah asal besok paginya. Taksi pilihannya
ternyata hanya tinggal satu. Saat ia akan memakai taksi itu, ia
berebutan dengan seorang gadis. Ia kaget saat mengetahui bahwa gadis itu
adalah Syahda yang baru saja mengikuti pelatihan sebagai management
trainee di Singapore. Mereka kikuk. Tak ada pilihan lain, mereka lantas
naik taksi yang sama menuju Jakarta.
34. Di taksi, mereka tidak banyak bicara. Vandi tiba duluan di tempat
tujuan. Saat hendak membayar ongkos secara sebagian dari dompetnya
terjatuh kertas warna pink dengan tekstur/pola khusus. Syahda
mengenalinya sebagai kertas puisi buatannya. Syahda diluar dugaan
mengeluarkan selembar kertas kecil lain dari dompetnya. Ternyata itu
adalah klipping puisi Gerimis Nan Indah. Karena masih jomblo, Syahda
menguatkan diri dan menyatakan isi hatinya. Vandi ternyata terdiam dan
ini membuat Syahda kuatir apakah Vandi sudah berkeluarga atau belum. Tak
lama, hape Vandi berbunyi. Ternyata itu adalah telpon dari keluarganya.
Saat mereka bertanya lagi pertanyaan yang itu-itu juga, Vandi sengaja
menghidupkan speaker phone agar didengar oleh Syahda. Ketika mereka
mengulang pertanyaan, Vandi menjawab bahwa ia sudah memiliki seorang
calon pendamping hidup yang saat itu tengah ada bersama-sama dirinya.
TAMAT
V. DRAFT AWAL
VI. DRAFT AKHIR
Untuk dua contoh di atas tentu tidak dapat diuraikan disini karena
sudah merupakan satu kesatuan novel secara utuh. Yang jelas, Draft Awal
adalah naskah dimana Storyline 3 babak diuraikan tiap scene atau adegan.
Draft Akhir adalah untuk proses Aging/pendiaman, termasuk memperhalus
kata-kata.
TIPS:
Dalam membuat novel ada begitu banyak hal yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya:
1. Perombakan nama tokoh, tempat, serta lokasi kejadian, dan bahkan
struktur cerita, masih diperbolehkan hingga tahap pembuatan storyline.
Setelah memasuki draft awal, semua itu ditabukan.
2. Momok paling menentukan adalah kebuntuan. Deadlock. Tapi selama
semangat menulis tetap membara dan selalu berdoa minta kepinteran sama
Yang Maha Kuasa, percayalah, deadlock hanyalah kerikil kecil yang dengan
mudah kita cemplungin ke got.
3. Metode pembuatan sinopsis 3 babak bukan metode baku. Penulis bisa
membuat dengan format lain. Kendati demikian, sinopsis 3 babak merupakan
pola yang paling banyak dipakai dalam pembuatan sebuah cerita berdurasi
panjang.
4. Hindari tokoh atau kejadian yang mendadak muncul di tengah cerita
dan akibat berdampak bahwa kemunculannya ‘maksain.’ Jika hal itu mau
dilakukan, perlu ada ‘tabungan informasi’ di awal cerita.
5. Hati-hati dengan pemberian nama tokoh. Kemunculan tokoh (bukan
tokoh utama) yang diberi nama, harus punya tujuan. Entah dengan cara
akan muncul lagi di bagian berikut, atau akan memberi unsur kejutan bagi
pembaca. Nama tokoh yang terlalu banyak akan membuat pembaca
dibingungkan.
Selamat mencoba!
Kamis, 25 Oktober 2012
Selasa, 16 Oktober 2012
30 Fakta Unik Seputar Avenged Sevenfold
1.
Pada Agustus 2008, album Selftitled mereka mendapat Kerrang Award
untuk Kategori Album terbaik (sebabnya karena lagu2 yang bergantian
sukses merajai chart lagu2 metal, lagu2 itu adalah Almost Easy, Dear
God, Afterlife
2. Anabel Lee adalah judul sebuah puisi karangan Edgard Allen Poe yang jadi dasar di lagu “A Little Piece of Heaven”
3. Single Bat Country sempat mampir di US Hot 100, di posisi 60
4. Almost Easy sempet jadi jawara chart radio UK
5. Lagu Bat Country dibuat untuk mengenang Hunter S. Thompson
6. M. Shadows pernah “membunuh” kepala sekolahnya??? Ceritanya, waktu M. Shadows masih sekolah, kenakalan dia membuat sang kepala sekolah sering sakit jantung. Hingga Matt benar-benar “mengirim” kepala sekolah dia ke ruang ICU karena kenakalannya, yaitu Matt menghancurkan seluruh properti sekolahnya waktu dia masih kelas 7. Tidak berapa lama setelah kejadian itu, terdengar kabar kalau sang kepsek meninggal, sehingga M. Shadows dijuluki “the kid that killed the principal”
- horror gan
7. Matt & A7X membuat lagu2 di album “Sounding The Seventh Trumpet” n “Waking The Fallen” tanpa punya bekal teknik menyanyi apa-apa, makanya abis itu musibah menimpa tenggorokannya.
8. Setelah kecelakaan itu, teknik bernyanyi Matt di album-album selanjutnya berubah total..gak melulu scream, melainkan lebih melodius.
9. Matt amat peduli dengan nasib tentara Amrik yang diberangkatkan ke Irak. Buat mereka, cowok kekar ini bikin lagu berjudul Missing In Action (M.I.A)
10. Matt sering bantuin band lainnya sebagai vokalis tamu. Contohnya dia gantiin Jonathan Davies di KoRn pas Download Festival 2006. Selain itu, dia juga sempet tampil di album Good Charlotte, Cowboy Troy, Death By Stereo, dan Bleeding Through
11. Zacky Vengeance adalah orang pertama yang nemuin akronim A7X
12. Gitar Signature nya ZV, didesain sendiri sm dia. Mulai dari bentuk, warna, sampai “jeroan”nya. Untuk ukuran, gitar ini emang dibuat sesuai dengan postur badan dan ukuran tangan Zacky.
13. Lagu pertama yang bisa dimaenin Synyster Gates dengan gitarnya adalah “Stairway To Heaven” sewaktu dia masih kelas 6 SD padahal dia gak pernah ikut kursus gitar sama sekali
14. Synyster menerima Young Shredder Awards dari majalah Metal Hammer tahun 2006, di tahun yang sama, Syn juga meraih penghargaan Guitarist of The Year dari majalah Total Guitar
15. Johnny Christ adalah bassis ketiga A7X setelah Daemon Ash dan Justin Meacham (Sane)
16. Demi bergabung dengan A7X, Johnny rela meninggalkan bangku sekolahnya dan dia gak pernah menyesali keputusan ini. Dia meninggalkan sekolahnya pas SMA nya tahun kedua. Dia bilang gini, “Gue emang udah gak punya bakat di jalur akademis. Jadi gue konsentrasi di musik”
17. Kerjaan Johnny selain ngeband cuma bersantai, menghabiskan waktu utk hobinya atau sekedar ngurusin rambutnya yang sering ganti2 model
18. waktu masih TK, Johnny sering ditakut-takutin sama The Rev
19. Yang ngajakin Johnny masuk A7X adalah Matt Baker, adik Zacky
20. Semasa muda, The Rev bandel banget, sering berkelahi, dan mencuri. The Rev pernah dipenjara beberapa kali karena perbuatannya itu.
21. Waktu masih 15 tahun, The Rev sama temennya pernah tertangkap mencuri dari sebuah toko elektronik dan mencoba kabur dari polisi. Mereka ketangkep, n pasal pencurian bersenjata pun jatuh ke mereka
22. The Rev adalah multi-instrumetalis, dia bisa maen Drum, Piano, Bass, dan Gitar. Dia juga bisa nyanyi
23. Johnny Christ adalah seorang bassis yang amat berbakat, sejak kenal bas umur 8 tahun, Johnny samasekali nggak pernah ikut kursus. Bermodal liat permainan orang lain, dia langsung praktek. Dasarnya berbakat, ngintip sebentar, jari-jarinya udah mampu menerjemahkan chord dengan cepat.
24. Johnny Christ adalah seorang metrosexual. Baginya perawatan rambut is a must. Johnny pun punya trik khusus saban menggelar konser di negara yang sinar mataharinya terik. Selalu ada sun cream di travel bag-nya. “Gue nggak mau kulit gue terbakar matahari!”, gitu katanya
25. Synyster Gates punya proyekan lain diluar ngeband. Bareng pacarnya, Michelle DiBenedetto, mereka bikin clothing line yang namanya Syn Gates Clothing
26. Zacky adalah seorang yang multi-talented. Selain main alat musik, dia juga jago menggambar, mendesain, dan olahraga Basket, Bisbol, dll
27. Berkat talentanya yang jago mendesain itu, dia juga punya clothing line yang dia beri nama Vengeance University. Dan kabarnya, produknya itu udah terjual sampe ke seluruh Amerika n Kanada
28. The Rev suka topless di panggung soalnya dia pengen mamerin tatto-tattonya, bukan karena kepanasan (klo udah gemuk, gak berani lagi kali yah )
29. The Rev punya enam mobil, mobil sebanyak itu dia beli supaya tiap hari dia bisa ganti-ganti mobil terus. Tapi ironisnya, dia gak punya rumah. Hidupnya masih nomaden, paling sering keliatan di rumah Synyster Gates yang notabene tetangganya sejak kecil. Mobilnya The Rev juga sering diparkir di Laundromat, pusat laundry self service di Amrik.
30. Synyster Gates pernah bilang bahwa waktu dia masih sekolah dia pernah terlibat dalam perebutan cewek, padahal sang cewek sudah mempunyai cowok (waduuuuh). Suatu hari waktu Hari Valentine, Syn dan teman-teman dia menyandera dan mengikat cowok sang cewek tersebut di belakang bus sekolah. Lalu dia dengan rasa “kemenangan” bernyanyi di depan cewek tersebut. Liriknya, “Boom ! I got your boyfriend ! I got your male !” Cewek tersebut langsung nangis sementara Syn tertawa bersama teman-teman dia.
2. Anabel Lee adalah judul sebuah puisi karangan Edgard Allen Poe yang jadi dasar di lagu “A Little Piece of Heaven”
3. Single Bat Country sempat mampir di US Hot 100, di posisi 60
4. Almost Easy sempet jadi jawara chart radio UK
5. Lagu Bat Country dibuat untuk mengenang Hunter S. Thompson
6. M. Shadows pernah “membunuh” kepala sekolahnya??? Ceritanya, waktu M. Shadows masih sekolah, kenakalan dia membuat sang kepala sekolah sering sakit jantung. Hingga Matt benar-benar “mengirim” kepala sekolah dia ke ruang ICU karena kenakalannya, yaitu Matt menghancurkan seluruh properti sekolahnya waktu dia masih kelas 7. Tidak berapa lama setelah kejadian itu, terdengar kabar kalau sang kepsek meninggal, sehingga M. Shadows dijuluki “the kid that killed the principal”
- horror gan
7. Matt & A7X membuat lagu2 di album “Sounding The Seventh Trumpet” n “Waking The Fallen” tanpa punya bekal teknik menyanyi apa-apa, makanya abis itu musibah menimpa tenggorokannya.
8. Setelah kecelakaan itu, teknik bernyanyi Matt di album-album selanjutnya berubah total..gak melulu scream, melainkan lebih melodius.
9. Matt amat peduli dengan nasib tentara Amrik yang diberangkatkan ke Irak. Buat mereka, cowok kekar ini bikin lagu berjudul Missing In Action (M.I.A)
10. Matt sering bantuin band lainnya sebagai vokalis tamu. Contohnya dia gantiin Jonathan Davies di KoRn pas Download Festival 2006. Selain itu, dia juga sempet tampil di album Good Charlotte, Cowboy Troy, Death By Stereo, dan Bleeding Through
11. Zacky Vengeance adalah orang pertama yang nemuin akronim A7X
12. Gitar Signature nya ZV, didesain sendiri sm dia. Mulai dari bentuk, warna, sampai “jeroan”nya. Untuk ukuran, gitar ini emang dibuat sesuai dengan postur badan dan ukuran tangan Zacky.
13. Lagu pertama yang bisa dimaenin Synyster Gates dengan gitarnya adalah “Stairway To Heaven” sewaktu dia masih kelas 6 SD padahal dia gak pernah ikut kursus gitar sama sekali
14. Synyster menerima Young Shredder Awards dari majalah Metal Hammer tahun 2006, di tahun yang sama, Syn juga meraih penghargaan Guitarist of The Year dari majalah Total Guitar
15. Johnny Christ adalah bassis ketiga A7X setelah Daemon Ash dan Justin Meacham (Sane)
16. Demi bergabung dengan A7X, Johnny rela meninggalkan bangku sekolahnya dan dia gak pernah menyesali keputusan ini. Dia meninggalkan sekolahnya pas SMA nya tahun kedua. Dia bilang gini, “Gue emang udah gak punya bakat di jalur akademis. Jadi gue konsentrasi di musik”
17. Kerjaan Johnny selain ngeband cuma bersantai, menghabiskan waktu utk hobinya atau sekedar ngurusin rambutnya yang sering ganti2 model
18. waktu masih TK, Johnny sering ditakut-takutin sama The Rev
19. Yang ngajakin Johnny masuk A7X adalah Matt Baker, adik Zacky
20. Semasa muda, The Rev bandel banget, sering berkelahi, dan mencuri. The Rev pernah dipenjara beberapa kali karena perbuatannya itu.
21. Waktu masih 15 tahun, The Rev sama temennya pernah tertangkap mencuri dari sebuah toko elektronik dan mencoba kabur dari polisi. Mereka ketangkep, n pasal pencurian bersenjata pun jatuh ke mereka
22. The Rev adalah multi-instrumetalis, dia bisa maen Drum, Piano, Bass, dan Gitar. Dia juga bisa nyanyi
23. Johnny Christ adalah seorang bassis yang amat berbakat, sejak kenal bas umur 8 tahun, Johnny samasekali nggak pernah ikut kursus. Bermodal liat permainan orang lain, dia langsung praktek. Dasarnya berbakat, ngintip sebentar, jari-jarinya udah mampu menerjemahkan chord dengan cepat.
24. Johnny Christ adalah seorang metrosexual. Baginya perawatan rambut is a must. Johnny pun punya trik khusus saban menggelar konser di negara yang sinar mataharinya terik. Selalu ada sun cream di travel bag-nya. “Gue nggak mau kulit gue terbakar matahari!”, gitu katanya
25. Synyster Gates punya proyekan lain diluar ngeband. Bareng pacarnya, Michelle DiBenedetto, mereka bikin clothing line yang namanya Syn Gates Clothing
26. Zacky adalah seorang yang multi-talented. Selain main alat musik, dia juga jago menggambar, mendesain, dan olahraga Basket, Bisbol, dll
27. Berkat talentanya yang jago mendesain itu, dia juga punya clothing line yang dia beri nama Vengeance University. Dan kabarnya, produknya itu udah terjual sampe ke seluruh Amerika n Kanada
28. The Rev suka topless di panggung soalnya dia pengen mamerin tatto-tattonya, bukan karena kepanasan (klo udah gemuk, gak berani lagi kali yah )
29. The Rev punya enam mobil, mobil sebanyak itu dia beli supaya tiap hari dia bisa ganti-ganti mobil terus. Tapi ironisnya, dia gak punya rumah. Hidupnya masih nomaden, paling sering keliatan di rumah Synyster Gates yang notabene tetangganya sejak kecil. Mobilnya The Rev juga sering diparkir di Laundromat, pusat laundry self service di Amrik.
30. Synyster Gates pernah bilang bahwa waktu dia masih sekolah dia pernah terlibat dalam perebutan cewek, padahal sang cewek sudah mempunyai cowok (waduuuuh). Suatu hari waktu Hari Valentine, Syn dan teman-teman dia menyandera dan mengikat cowok sang cewek tersebut di belakang bus sekolah. Lalu dia dengan rasa “kemenangan” bernyanyi di depan cewek tersebut. Liriknya, “Boom ! I got your boyfriend ! I got your male !” Cewek tersebut langsung nangis sementara Syn tertawa bersama teman-teman dia.
Sabtu, 13 Oktober 2012
Muse Biografi
Muse
Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun 1994. Anggota band ini terdiri dari tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokal, gitar, piano, keytar), Chris Wolstenholme (bass, backing vokal, keyboard, gitar) dan Dominic Howard (drum, perkusi). Muse memiliki genre musik yang memadukan rock, rock progresif, musik klasik, dan elektronika. Muse juga dikenal dengan konser live yang memukau, bercirikan permainan yang energik dan efek visual yang mengagumkan.[1]
Muse telah merilis lima album rekaman, dimulai dengan Showbiz (1999), Origin of Symmetry (2001), Absolution (2003), Black Holes & Revelations (2006) dan The Resistance (2009). Muse juga merilis 3 album live Hullabaloo Soundtrack (2002), Absolution Tour (2005) dan HAARP (2008).
Sepanjang kariernya, Muse telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk 5 MTV Europe Music Awards, 5 Q Awards, 9 NME Awards, 2 Brit Awards serta yang terbaru pada tahun 2011 adalah memenangkan Grammy Award untuk kategori Best Rock Album (The Resistance) serta Ivor Novello Awards untuk kategori International Achievement.
Biografi
1992-1998: Pembentukan dan awal mula
Anggota Muse bermain selama mereka tinggal di Teignmouth Community College pada awal 1990-an, namun pembentukan Muse dimulai ketika Bellamy berhasil mengikuti audisi untuk gitaris di band Dominic Howard. Mereka meminta Chris Wolstenholme - yang bermain drum pada saat itu - untuk belajar bermain bass untuk band, Wolstenholme setuju dan mengambil pelajaran itu, sementara Bellamy harus menjadi penyanyi dan penulis lagu untuk band.[2][3]
Nama band pertama Bellamy dan Howard adalah Gothic Plague, Fixed Penalty, dan setelah itu Rocket Baby Dolls,[4] dengan gaya Gothik untuk bersaing dalam petarungan antar band. Tidak lama setelah itu, mereka mengganti nama menjadi Muse, berpindah dari Teignmouth [5][6][7] Nama "Muse" itu terinspirasi oleh guru seni Matthew Bellamy yang menyebutkan kata "Muses". Bellamy kemudian mencarinya di kamus dan memutuskan untuk memendekkannya menjadi "Muse". Ini juga digunakan karena pendek dan mereka merasa terlihat bagus di poster.
1998-2000: E.P. dan Showbiz
Setelah beberapa tahun membangun komunitas penggemar, Muse memainkan konser-konser pertama mereka di London dan Manchester. Band ini lalu bertemu dengan Dennis Smith, pemilik perusahaan rekaman Sawmills, yang bermarkas di Cornwall, Inggris.
Pertemuan ini akhirnya dilanjutkan dengan rekaman resmi pertama Muse, yaitu E.P. Muse yang menggunakan label Sawmills, Dangerous. Lalu E.P. ke-2 mereka, Muscle Museum, meraih peringkat ke-3 pada tangga lagu indie dan mendapat perhatian dari jurnalis musik Inggris yang berpengaruh, Steve Lamacq, serta majalah musik mingguan Inggris, NME. Dennis Mills lalu membantu membangun perusahaan musik Taste Media, yang dibuat khusus untuk Muse (Muse menggunakan label ini untuk 3 album pertama mereka). Ini merupakan hal yang sangat menguntungkan untuk Muse karena mereka dapat mempertahankan keunikan musik mereka pada awal karier mereka.
Walaupun E.P. ke-2 mereka cukup sukses, banyak perusahaan rekaman Inggris tetap enggan mendukung Muse, dan banyak orang di industri musik menganggap musik Muse terlalu mirip dengan Radiohead sebagaimana halnya band-band baru asal Inggris lain saat itu. Namun, perusahaan Amerika Serikat Maverick Records mempromosikan Muse untuk tampil beberapa kali di Amerika Serikat hingga akhirnya mengontrak mereka pada tanggal 24 Desember 1998.[8] Sepulangnya dari Amerika, Taste Media mendapatkan kontrak untuk Muse di perusahaan-perusahaan rekaman di Eropa dan Australia. John Leckie, yang menjadi produser album untuk Radiohead, Stone Roses, "Weird Al" Yankovic dan The Verve, dijadikan produser album pertama Muse, Showbiz.[7]
Peluncuran album ini diikuti dengan penampilan pendukung pada tur band Foo Fighters dan Red Hot Chili Peppers di Amerika Serikat. Pada tahun 1999 dan 2000, Muse bermain pada beberapa festival musik di Eropa dan Australia, dan mengumpulkan banyak penggemar baru di Eropa Barat.
2001-2002: Origin of Symmetry dan Hullabaloo Soundtrack
Album ke-2 mereka, Origin of Symmetry, dengan John Leckie sebagai produser, berisikan musik yang lebih berat dan gelap, dengan suara bass yang dalam dan terdistorsi. Muse bereksperimen dengan alat-alat musik yang tidak biasa digunakan, seperti organ gereja, mellotron, dan peralatan drum tambahan. Muse lebih banyak mengandalkan suara tinggi Bellamy, dengan alunan arpeggio gitar dan permainan piano yang terdengar jelas, yang terinspirasi dari gerakan romantisme khususnya musikus Rusia Sergei Rachmaninoff dan Tchaikovsky. Beberapa lagu seperti "Space Dementia" memiliki unsur klasik yang lebih kental oleh musik Rachmaninoff. Bellamy juga menyatakan adanya pengaruh dari gitaris ternama Jimi Hendrix dan Tom Morello (gitaris Rage Against The Machine dan Audioslave) dalam melodi gitar pada beberapa lagu terakhir dalam album ini.[9] Terdapat pula daur ulang dari lagu "Feeling Good", yang aslinya dibuat oleh Anthony Newley dan Leslie Bricusse dan dipopulerkan oleh Nina Simone.
Origin of Symmetry memperoleh penilaian yang beragam dari berbagai kritikus musik. Dean Carlson dari Allmusic menilai permainan Muse terlalu menyerupai Radiohead, dan menganggap lagu-lagu mereka terlalu berlebihan dan sulit diterima."[10] Sebaliknya, Roger Morton dari NME memberikan nilai 9/10 untuk album ini, mengomentari sisi yang gelap dan berani dari Muse, bahkan menilai bahwa Bellamy lebih 'gila' dari Thom Yorke, vokalis Radiohead.[11] Album ini berpotensi untuk membuat Muse semakin terkenal di Amerika Serikat, tapi Maverick tidak setuju dengan gaya vokal Bellamy yang dianggap tidak cocok untuk penyiaran radio dan meminta Muse untuk mengubah beberapa lagu mereka sebelum dirilis di Amerika Serikat. Muse menolak permintaan ini dan meninggalkan perusahaan rekaman Maverick, yang mengakibatkan tidak dirilisnya album Origin of Symmetry ini di Amerika (album ini akhirnya dirilis di daerah tersebut pada 20 September 2005, setelah Muse menjalin kontrak dengan Warner).
Penampilan Muse selama promosi album Origin of Symmetry berhasil menarik banyak pengemar dan membangun reputasi Muse sebagai band dengan penampilan live yang luar biasa. Reputasi ini membawa Muse untuk merilis Hullabaloo Soundtrack, DVD yang berisi penampilan mereka di Le Zénith di Paris, Perancis pada tahun 2001. Lalu secara bersamaan, mereka juga merilis album ganda yang berisi sisi-B dan rekaman dari penampilan di Le Zenith. Single sisi-A ganda juga dirilis, dengan dua lagu baru yaitu Dead Star dan In Your World.
Pada edisi Februari 2006 majalah Q Magazine, album Origin of Symmetry berhasil menempati peringkat ke-74 pada daftar 100 album terbaik sepanjang masa menurut penggemar.
2003-2005: Absolution
Album ke-3 mereka Absolution (diproduksi oleh Rich Costey) diluncurkan pada tahun 2003 dan debutnya nomor satu di Inggris. [12] Album ini menghasilkan single pertama yang memasuki sepuluh top hits mereka "Time Is Running Out" dan kemudian dua puluh top hits: "Hysteria", "Sing For Absolution" dan "Butterflies And Hurricanes". Muse kemudian melakukan tur internasional pertama mereka. Ini terus dilakukan sekitar satu tahun dengan Muse mengunjungi Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, dan Perancis. Sementara itu, band ini merilis enam single ("Stockholm Syndrome", "Time Is Running Out", "Hysteria", "Sing For Absolution", "Butterflies And Hurricanes" dan "Apocalypse Please"). Di AS dari tur 2004 mulai tidak menyenangkan karena Bellamy melukai dirinya sendiri di panggung selama pertunjukan pembukaan di Atlanta.[13] Tur dilanjutkan setelah beberapa jahitan dan beberapa hari istirahat.
Band ini juga tampil di Festival Glastonbury pada bulan Juni 2004. Setelah festival, band ini menggambarkan konser ini sebagai "konser terbaik dalam hidup kita".[14][15] Namun, ayah drummer Dominic Howard, William Howard, yang berada di festival untuk menonton band, meninggal karena serangan jantung setelah band tampil. Single Butterflies & Hurricanes didedikasikan untuk ayah Howard. Muse kemudian melanjutkan tur mereka. Mereka memenangkan dua penghargaan MTV Eropa, termasuk "Best Alternative Act" dan Q Award untuk "Best Live Act".[16] Muse juga menerima penghargaan sebagai "Best Live Act" pada BRIT Awards tahun 2005. Muse kehilangan dua kali untuk penghargaan Best British Band dari NME, pada tahun 2004 dan 2005. Pada bulan Juli 2005, Muse berpartisipasi dalam konser Live 8 di Paris.[17]
Tahun 2003 band menuntut Nestlé, yang menggunakan cover Nina Simone "Feeling Good" pada sebuah iklan untuk Nescafé tanpa izin band. Mereka menyumbangkan uang kompensasi yang didapat dari Nestle sebesar 500.000 poundsterling untuk Oxfam, sebuah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang pengentasan kemiskinan.
Mereka juga mempunyai DVD yang dirilis oleh band pada 12 Desember 2005, disebut Absolution Tour. Rilis resmi berisi editan Festival Glastonbury 2004 dan sebelumnya cuplikan dari London Earls Court, Wembley Arena, dan Teater Wiltern di Los Angeles. Dua lagu, "Endlessly" dan "Thoughts Of A Dying Atheist", sebagai trek tersembunyi pada DVD yang diambil dari Wembley Arena. Hanya lagu dari Absolution yang tidak muncul di DVD live adalah "Falling Away With You", yang belum pernah dilakukan live sampai saat ini.[18] Absolution mendapatkan sertifikat Emas di AS.[19]
2006-2008: Black Hole & Revelations dan HAARP
Pada tahun 2006, Muse merilis album keempat mereka, Black Holes & Revelations, diproduksi oleh Muse dan Rich Costey. Judul dan tema album adalah hasil dari daya tarik band dengan fiksi ilmiah dan kemarahan politik.[20][21] Album ini mencapai No 1 di Inggris, sebagian besar Eropa, dan Australia. Ini juga sukses di Amerika Serikat, mencapai nomor sembilan di chart album Billboard 200.[22] Sebelum merilis album baru, band ini membuat pertunjukan live, yang sempat terhenti ketika sedang merekam, membuat sejumlah penampilan promosi dimulai pada tanggal 13 Mei 2006 di BBC Radio 1's Big Weekend. Tour Black Holes & Revelations dimulai tepat sebelum mereka merilis album dan awalnya kebanyakan terdiri dari penampilan festival, terutama slot headline di Festival Reading dan Leeds pada bulan Agustus 2006.[23] Jadwal tur utama band dimulai dengan tur di Amerika Utara dari akhir Juli awal Agustus 2006. Setelah terakhir dari festival musim panas, tur Eropa dimulai, termasuk tur arena besar Inggris.[24] Black Holes & Revelations dinominasikan untuk Mercury Music Prize 2006, namun kalah dari Arctic Monkeys.[25] Album itu, memperoleh Penghargaan Platinum Eropa setelah menjual satu juta kopi di benua itu.[26] Pada bulan Agustus 2006, Muse mencatat sesi live di Abbey Road Studios untuk Live from Abbey Road.
Single pertama dari album, "Supermassive Black Hole", dirilis sebagai download pada Mei 2006. Hal ini kemudian diikuti oleh rilis umum sebagai satu bulan berikutnya, semua menjelang rilis album utama. Single kedua, "Starlight", dirilis pada bulan September 2006. "Knights Of Cydonia" dirilis di Amerika Serikat pada bulan Juni 2006 dan di Inggris pada November 2006. "Knights of Cydonia" terpilih nomor 1 di polling musik terbesar di dunia Radio Australia Triple J Hottest 100 untuk tahun 2007 dan 18 di Triple J's Hottest 100 dari All Time pada tahun 2009. Single keempat dari album, "Invincible", kemudian dirilis pada bulan April 2007. Satu lagi single, "Map Of The Problematique", dirilis untuk download digital hanya pada bulan Juni 2007, saat band tampil di Wembley.[27]
Band ini banyak menghabiskan bulan November dan Desember 2006 untuk tur Eropa dengan Noisettes band Inggris sebagai pendukung. Tur dilanjutkan di Australia, Selandia Baru, dan Asia Tenggara pada awal tahun 2007 dan sempat konser di Indonesia pada tanggal 23 Februari 2007 sebelum kembali ke Inggris. Mungkin penampilan mereka terbesar sampai saat ini adalah dua pertunjukan di Stadion Wembley yang baru dibangun kembali pada tanggal 16 dan 17 Juni 2007. Kedua konser Wembley direkam untuk sebuah DVD/CD berjudul HAARP, yang dirilis pada 17 Maret 2008[28] in the UK and 1 April 2008[29] di Amerika Serikat. Tur berlanjut di Eropa pada bulan Juli 2007 sebelum kembali ke Amerika Serikat pada bulan Agustus di mana tiket mereka terjual habis saat mereka bermain di Madison Square Garden, New York. Mereka. mendapatkan tempat pada malam kedua dari Austin City Limits Music Festival pada tanggal 15 September 2007, setelah The White Stripes batal tampil. Tidak lama setelah itu, mereka juga tampil di Vegoose Oktober 2007 di Las Vegas bersama band-band seperti Rage Against the Machine, Daft Punk, dan Queens of the Stone Age. Muse melanjutkan tur di Eropa Timur, Rusia, dan Skandinavia sebelum pindah ke Australia dan Selandia Baru. Muse memainkan pertunjukan terakhir mereka dari tur Black Hole and Revelations sebagai temanya di KROQ Almost Acoustic Natal.
Sejumlah penampilan live juga ada pada tahun 2008. Pada bulan Maret, mereka bermain konser di Dubai, Johannesburg, dan Cape Town.[30] Pada tanggal 12 April. Mereka memainkan satu kali konser di Royal Albert Hall dan Teenage Cancer Trust. Muse hadir di Rock in Rio Lisboa pada tanggal 6 Juni, bersama band lainnya seperti Kaiser Chiefs, The Offspring dan Linkin Park.[31] Band juga tampil di sebuah acara baru di Marlay Park, Dublin pada tanggal 13 Agustus dan telah diatur untuk bermain di sebuah pertunjukan di Belfast pada 14 Agustus. Namun, Belfast dicoret menurut The Telegraph Belfast.[32] Mereka juga mengisyaratkan kemungkinan akan tur atau konser di Amerika Selatan.[33]
Pada tanggal 25 September 2008, Bellamy, Howard dan Wolstenholme menerima gelar Honorary Doctorate of Arts dari Universitas Plymouth atas kontribusi mereka terhadap musik.[34][35]
2009-2011: The Resistance
Album kelima Muse The Resistance ini dirilis pada bulan September 2009. Ini adalah album Muse pertama yang dihasilkan sendiri oleh band.[36] Saat rilis, album ini menduduki puncak tangga album di 19 negara, menjadi band nomor album yang ketiga di nomor Inggris,[37] dan mencapai 3 di Billboard 200.[38] Kritik kebanyakan positif mengenai album ini, dengan banyak pujian ditujukan kepada ambisi, pengaruh musik klasik dan tiga belas menit, tiga bagian "Exogenesis: Symphony".[39] Ini juga mengalahkan album sebelumnya Black Holes & Revelations dalam penjualan album relatif dalam minggu debut di Inggris dengan sekitar 148.000 eksemplar terjual. Single pertama "Uprising" dirilis tujuh hari sebelumnya dan telah memenangkan banyak penghargaan.[40]
Tur The Resistance dimulai dengan A Seaside Rendezvous di Teignmouth, Devon pada bulan September 2009 dan termasuk headlining Coachella Festival di bulan April 2010. Ini juga termasuk dua pertunjukan di Stadion Wembley pada bulan September 2010. Band ini juga mendukung U2 untuk 360 ° Tour. Dalam "Breakfast with Muse Concert" KROQ, Muse ditanya berapa lama mereka akan tur. Mereka mengatakan, "Kami mungkin akan menjalani tur sampai akhir tahun depan. Kami akan melakukan tur U2 dan Eropa dan ke Australia dan Asia dan kembali untuk sebuah tur AS yang luas. Hal ini akan benar-benar Tur terpanjang AS kami sampai saat ini. Dimulai pada sekitar akhir Februari atau Maret".[41]Pada bulan Januari 2010, Muse ikut festival Big Day Out di berbagai tempat di Australia dan Selandia Baru dimulai dengan Auckland sampai dengan Perth.[42] Muse ikut Coachella pada hari Sabtu 17 April.[43] Muse juga ikut Festival Glastonbury 2010 bersama dengan Gorillaz dan Stevie Wonder[44][45] serta festival Oxegen pada tahun 2010 bersama Arcade Fire dan Eminem.[46] Pada tanggal 7 Mei 2010, diumumkan bahwa Muse memberikan sebuah lagu untuk soundtrack film ketiga The Twilight Saga: Eclipse yaitu "Neutron Star Collision (Love Is Forever)" dirilis pada tanggal 17 Mei.[47]
Pada tahun 2010, Muse dalam sebuah jajak pendapat oleh majalah musik NME untuk daur ulang mereka dari lagu Nina Simone "Feeling Good" sebagai lagu daur ulang terbaik sepanjang masa. Lebih dari 15.000 orang memberikan suara.[48]
Pada tanggal 12 September 2010, Muse memenangkan MTV Video Music Awards dalam kategori Best Special Effects, untuk "Uprising".[49] Pada tanggal 21 November, Muse membawa pulang penghargaan American Music Award untuk kategori Favorite Alternative Artist.[50] Pada tanggal 2 Desember, diumumkan bahwa Muse telah dinominasikan untuk tiga penghargaan untuk 53 Grammy Awards: Best Rock Performance By a Duo or Group with Vocals - ("Resistance"); Best Rock Song - ("Resistance"), and Best Rock Album: (The Resistance).[51] Berdasarkan airplay dan penjualan terbesar di AS, singel Muse untuk tahun 2010 dengan "Uprising", "Resistance" dan "Undisclosed Desires" mencapai 1, 6 dan ke-49 di chart akhir tahun.[52][53] Pada Grammy Awards ke-53 pada 13 Februari 2011, Muse memenangkan Grammy Award untuk Best Rock Album untuk The Resistance.[54] dan Ivor Novello Awards untuk International Achievement.
Muse menjadi headline di Festival Reading dan Leeds pada bulan Agustus 2011 untuk merayakan ulang tahun kesepuluh dari album kedua mereka Origin of Symmetry, band ini menampilkan semua sebelas lagu dari atas ke bawah selama set mereka.[55] Muse juga menjadi headline Lollapalooza di Chicago Grant Park pada Agustus 2011.[56]
2011-sekarang: The 2nd Law
Muse masuk studio untuk mulai merekam album baru di bulan September 2011. Wolstenholme mengatakan kepada BBC Radio 1: "September dan Oktober, saat itulah kita akan masuk ke studio untuk mulai menulis album baru."[57] Dalam sebuah wawancara dengan Billboard pada 18 Oktober 2011, manajer band Anthony Addis mengungkapkan bahwa Muse sudah mulai merekam album keenam mereka di London dan bahwa ia diharapkan akan dirilis pada Oktober 2012.[58]
Dalam wawancara dengan Kerrang! pada tanggal 14 Desember 2011, Wolstenholme menyatakan bahwa album Muse berikutnya akan menjadi "sesuatu yang sangat berbeda" dari album mereka sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa rasanya band seperti "menggambar sebuah garis di bawah masa-masa emas karir kami terdahulu."[59] Hal itu terungkap melalui Tom Kirk di akun Twitter-nya bahwa komposer David Campbell yang telah bekerja sama dengan Radiohead, Paul McCartney, Beck dan Adele sedang membantu Matthew Bellamy menulis album.[60] Dalam sebuah wawancara di edisi 2012 April dari NME, Bellamy mengatakan bahwa band memasukkan unsur musik elektronika, dengan pengaruh berasal dari duo French house Justice dan grup electronic rock Does It Offend You, Yeah?, serta masuknya pemain brass. Bellamy juga mengkonfirmasi tanggal rilis di musim gugur tahun 2012 untuk album dalam wawancara.[61] Pada tanggal 6 Juni 2012, Muse merilis sebuah trailer untuk album berikutnya, The 2nd Law, dengan hitungan mundur di website band menunjukkan tanggal rilis 17 September.[62] Trailer menunjukkan The 2nd Law akan bergerak ke arah dubstep, yang disambut dengan reaksi beragam dari para penggemar.[63][64] Pada tanggal 7 Juni 2012, Muse mengumumkan tur Arena Eropa; leg pertama The 2nd Law Tour. Leg termasuk tanggal di Perancis, Spanyol dan Inggris serta negara-negara lain.[65] Lagu Muse terbaru, "Survival", adalah lagu resmi untuk Olimpiade London 2012.[66] Pemutaran perdana di BBC Radio 1 pada tanggal 27 Juni bersama dengan prelude.[67]
Personel band
- Personel
- Matthew Bellamy – lead vokal, gitar, keytar, piano, kibor
- Chris Wolstenholme – bass, backing vokal, harmonika, kibor
- Dominic Howard – drum, perkusi, synthesizer, backing vokal
- Personel tambahan
- Morgan Nicholls – kibor, perkusi, synthesizer, backing vokal, bass, rhythm guitar ("United States of Eurasia") (2004, 2006-sekarang)
- Alessandro Cortini – kibor (menggantikan Nicholls sementara) (2009)
- Dan "the Trumpet Man" Newell – trompet (di lagu Knights Of Cydonia dan City of Delusion) (2006 - 2007)
Jumat, 12 Oktober 2012
Evanescence
Evanescence
Evanescence pertama kali didirikan oleh Amy Lee dan mantan gitaris Ben Moody. Mereka berdua berjumpa pada sebuah kamp anak muda di Arkansas, dimana Moody mendengar Lee bermain lagu I'd Do Anything for Love (But I Won't Do That) karangan Meat Loaf pada sebuah piano.
Kemudian pasangan ini menemukan bahwa mereka sama-sama tertarik terhadap Jimi Hendrix dan Björk. Kemudian mereka bersama-sama menulis lagu (yang pertama adalah "Solitude" oleh Amy Lee, diikuti dengan "Understanding" oleh Ben Moody, "Give Unto Me" oleh Amy Lee. Kemudian lagu keempat yang mereka tulis adalah "My Immortal"). Lagu-lagu ini lalu diubah sedikit secara lirik dan musiknya oleh Ashley Hincher. Oleh karena itu nama keduanya ditemukan pada bagian credit.Untuk beberapa saat, mereka tidak dapat menemukan musisi lainnya yang bisa bermain dengan mereka dan tidak memiliki dana untuk membayar asistensi profesional, jadi mereka tidak bisa bermain musik secara live. Namun dua lagu mereka "Understanding" dan "Give Unto Me", bisa masuk tangga musik lokal dan permintaan untuk pertunjukan live mulai meningkat. Setelah grup ini akhirnya bisa berpentas, mereka akhirnya menjadi salah satu pementasan terpopuler di daerah mereka. Mereka berpentas menggunakan beberapa nama termasuk "Childish Intentions" dan "Stricken," sebelum memutuskan untuk menggunakan nama "Evanescence" (yang artinya adalah "berpudar", atau "menguap seperti asap"). Amy pernah berkata bahwa ia menyenangi nama ini karena nama ini misterius dan gelap dan meninggalkan kesan yang mendalam dalam benak seseorang. Oleh karena itu ia menginginkan nama ini.
Karya-karya awal
Album perdana mereka, Origin (dirilis tahun 2000), kurang dikenal oleh masyarakat pecinta musik. Evanescence juga merilis dua EP, yang sekarang sangat dicari-cari para kolektor karena sangat langka: Evanescence EP (1998) dimana ada sekitar 100 eksemplar dan, Sound Asleep EP, yang juga dikenal sebagai Whisper EP (1999), dan terbatas pada 50 eksemplar.
Tidak aneh, Origin dan kedua EP ini mengandung versi-versi demo dari beberapa lagu yang ada di album perdana mereka. Bahkan, rekaman lagu "My Immortal" juga ditemukan di Fallen selain terdapat di Origin, dikurangi beberapa instrumen pengiring. Namun Amy Lee sendiri menganggap bahwa rekaman ini bukan sebuah album yang sejati namun hanya sebuah kumpulan lagu-lagu demo (di mana beberapa di antara tidak dipentaskan secara baik) yang dikirimkan ke perusahaan-perusahaan musik. Hanya 2.500 eksemplar dari rekaman ini yang pernah dibuat dan dengan ini membatasi availability-nya hanya kepada beberapa yang mujur bisa membelinya pada tahun-tahun awal atau kepada mereka yang bersedia membayar ratusan dolar. Sebagai reaksi, Amy Lee bahkan mendorong para penggemar untuk men-download-nya dari internet pada sebuah wawancara.Tidak mengherankan beberapa perusahaan pembajakan menjual rekaman-rekaman bajakan Origin, biasanya sebagai "rilis ulang Rusia" dan pada harga yang tinggi. Oleh karena itu disarankan bahwa para penggemar seyogyanya jangan membuang uang mereka pada sebuah eksemplar Origin karena kemungkinan besar bukan eksemplar asli dan tidak menguntungkan grup ini lagi.
Fallen
Album utama pertama mereka "Fallen" sudah mendapatkan penghargaan 6x Platinum, dan berada selama 43 pada Billboard Top 10. Lalu lebih dari 12 juta eksemplar album ini laku terjual.
Single Evanescence utama yang pertama; "Bring Me to Life" merupakan sebuah dobrakan dunia bagi band ini dan mencapai urutan ke-5 pada Billboard Hot 100 di Amerika Serikat, sementara "My Immortal" yang sama-sama populer mencapai urutan ke-7 di AS. Lalu dimasukkannya lagu-lagu ini dalam soundtrack film Daredevil menolong mereka menjadi populer dan membuat posisi mereka di dunia musik menjadi kokoh.Lalu single "Bring Me to Life" juga mendapatkan pengakuan untuk band ini pada Grammy Awards of 2004, dimana band ini diberi penghargaan Grammy Award for Best Hard Rock Performance. Pada waktu yang sama, Evanescence juga diberi penghargaan Grammy Award for Best New Artist.
Dua single dari album Fallen yang dirilis termasuk "Going Under" dan "Everybody's Fool", yang juga dibuatkan video klip.
Lalu lagu Breathe No More yang sebelumnya belum dirilis, termasuk pada soundtrack film Elektra yang dirilis tahun 2005.
Kepergian Ben
Pada 22 Oktober 2003, Moody secara tiba-tiba meninggalkan band ini, padahal sedang berada di tengah-tengah tur Eropa. Alasannya mula-mula yang dilaporkan karena mereka mengalami "perbedaan secara kreatif." Namun pada sebuah wawancara beberapa bulan kemudian, [1], Amy Lee berkata: "Kami mencapai suatu titik dimana jika tidak sesuatu halpun berubah, kami tidak akan bisa membuat album kedua."Setelah saat itu, Amy Lee pernah berkata bahwa kepergiaan Ben hampir bisa dikatakan melegakan karena keberadaannya menciptakan ketegangan dalam band. Terry Balsamo dari band Cold mengganti Moody. Belum lama ini Moody mengaku dalam sebuah wawancara bahwa ia mengidap bipolar disorder, namun meninggalkan terapi narkoba dan alkohol ketika ia sedang terlihat pertikaian dengan Evanescence. Ia juga berkata bahwa lagu yang ditulisnya ketika kepergiannya secara tiba-tiba dan berjudul "10/22", mula-mula ditulisnya untuk menjelek-jelekkan Amy Lee. Namun setelah berintrospeksi Moody membeberkan bahwa ia sebenarnya membicarakan dirinya sendiri dan bukan Lee.
Anywhere But Home
Anywhere But Home dirilis pada tahun 2004 pada format DVD/CD. . DVD ini merupakan rekaman dari pertunjukan mereka di Paris beserta beberapa fitur di belakang panggung, seperti penandatanganan CD dan warming up. CD-nya sendiri berisi beberapa lagu yang sebelumnya belum pernah dirilis seperti "Missing", "Breathe No More" (dari film Elektra) dan "Farther Away". Lalu dalam CD ini terdapat pula lagu cover Korn "Thoughtless" yang pernah mereka mainkan pada beberapa pertunjukan live.
The Chronicles of Narnia
Amy Lee diminta untuk menulis sebuah lagu tema untuk versi film tahun 2005 The Chronicles of Narnia: The Lion, the Witch and the Wardrobe, namun lagunya ditolak oleh para produser karena dianggap "terlalu gelap dan bersifat epos". Lee kala itu berpikir untuk menyesuaikan lagunya, namun akhirnya ia memutuskan bahwa "ia tidak akan pernah berkompromi mengenai karya seninya untuk apapun."
Lee sudah memberikan sinyal bahwa para penggemar bisa mendengarkan lagu Nanrnia yang tak terpakai ini di masa depan. Pada halaman web EvBoard, papan pesan resmi Evanescence, Amy Lee berkata bahwa tidak ada yang hilang dan bahwa lagu ini merupakan bahan yang menarik untuk album baru mereka.The Open Door
The Open Door adalah album studio kedua oleh Evanescence. Pertama kali dirilis di Polandia pada tanggal 25 September 2006, melalui Wind-up Records dan kemudian di lebih dari 20 negara lain di seluruh dunia. Semula direncanakan dirilis pada Maret 2006, tanggal rilis The Open Door berubah karena stroke gitaris Terry Balsamkeper, hilangnya mantan manajer band dan Will Boyd dan kepergian Ben Moody dari band. Album ini melambangkan awal yang baru untuk band ini, menggabungkan elemen-elemen baru dalam musik lama mereka seperti gothic rock, simfoni rock dan musik pop serta paduan suara di beberapa lagu. Proses menulis untuk album berjangka waktu lebih dari 18 bulan dan sebagian besar lagu itu ditulis oleh Amy Lee dan Terry Balsamo, sedangkan yang diproduksi oleh Dave Fortman. Pada Oktober 2011 mereka telah menjual lebih dari dua juta kopi di Amerika Serikat dan lebih dari enam juta kopi di seluruh dunia."Call Me When You're Sober" dirilis secara digital sebagai single pertama dari album pada 4 September 2006 dan kemudian dirilis sebagai CD pada 27 September. Menduduki posisi 10 di Billboard Hot 100 dan meraih posisi 20 teratas dalam tangga lagu lebih beberapa internasional. "Lithium" dirilis sebagai single kedua pada tanggal 1 Januari 2007 sedangkan "Sweet Sacrifice" dirilis sebagai single internasional ketiga dari album pada tanggal 5 Mei 2007. "Good Enough" dirilis sebagai single keempat dari album namun gagal tercatat di tangga lagu musik.
Evanescence
Evanescence adalah self-titled album studio ketiga oleh Evanescence. Album ini dirilis pada tanggal 7 Oktober, 2011 oleh Wind-up Records. Band ini memulai proses menulis album pada Juni 2009. Peluncuran album ini diubah beberapa kali; pada 22 Februari 2010, band ini masuk studio dengan produser Steve Lillywhite, tetapi kemudian mereka berhenti rekaman album dengannya karena dia "tidak pas". Selama waktu itu album ini dijadwalkan untuk rilis 2010 Agustus atau September, tapi Lee kemudian mengumumkan bahwa Evanescence telah meninggalkan studio untuk menulis lebih banyak bahan. Pada tanggal 11 April 2011, band kembali ke studio dengan produser baru, Nick Raskulinecz. Menurut Lee, band ini mendapat pengaruh dari Björk, Depeche Mode, Massive Attack, MGMT dan Portishead. Lagu di Evanescence mengandung unsur gothic rock, nu-metal dan hard rock serta elemen elektro baru. Setelah dirilis, album menerima tanggapan positif dari kritikus musik yang umumnya memuji unsur musik baru dalam suara lagu dan vokal Lee. Namun, beberapa dari mereka mengkritiknya mirip dengan materi band yang lebih tua. Single pertama dari album, "What You Want", dirilis pada tanggal 9 Agustus 2011. "My Heart Is Broken", single kedua dari album, dirilis pada tanggal 11 November 2011. "Lost in Paradise" dirilis secara internasional pada 25 Mei 2012. "The Other Side" resmi dirilis di U.S. Alternative and Modern Rock Radio pada tanggal 11 Juni 2012. Kemudian selama sesi dengan Nick Raskulincecz, Lee berbicara tentang tema album, "Saya mendapatkan inspirasi oleh alam. Laut adalah temanya.. Kehancuran juga dijadikan tema album, tanpa harus menawarkan solusi." Dia menambahkan bahwa band ini menggunakan banyak instrumen baru seperti harpa, synthesizer dan keyboard klasik. Sebuah remix dari Renholdër "Made of Stone" muncul di soundtrack dan di penutup film Underworld :Awakening dan remix Photek dari "A New Way To Bleed" disertakan pada soundtrack The Avengers, Avengers Assemble: Music from and Inspired by the Motion Picture.
Kontroversi Kekristenan
Pada awalnya Evanescence dianggap sebagai bagian dari Christian rock dan bahkan album mereka dijual di toko-toko Kristen. Anggapan ini muncul karena dalam lagu "Tourniquet" terdapat lirik,"Will I be denied Christ, tourniquet, my suicide." Lagu ini sebenarnya bukan karya Amy Lee maupun Ben Moody, karena lagu tersebut ditulis oleh Rocky Gray (mantan drummer Evanescence) untuk band-nya, Soul Embraced, sebelum memutuskan untuk berpisah dengan Soul Embraced dan bergabung dengan Evanescence. Namun para anggota band ini sudah menyatakan bahwa mereka tidak mau dianggap sebagai sebuah grup Christian rock, apalagi setelah Moody memaki-maki pada sebuah wawancara. Tidak lama kemudian toko-toko Kristen menghilangkan album-album mereka dari rak-rak mereka. Setelah itu Amy Lee menyatakan bahwa mereka BUKAN sebuah grup Kristen dan akan menghargai apabila gosip ini akan berhenti.Persamaan
Band ini seringkali disamakan dengan band nu-metal seperti Linkin Park, P.O.D. dan Papa Roach, namun banyak penggemar yang menolak karena persamaan ini kurang tepat karena hanya berdasarkan lagu "Bring Me to Life" saja, yang juga menampilkan vokalis 12 Stones; Paul McCoy yang bermain musik bergaya rap pada beberapa bagian pendek lagu ini. Namun hal ini tidaklah representatif bagi kebanyakan lagu-lagu mereka, baik di album Fallen maupun karya-karya mereka yang lebih awal. Evanescence juga disamakan dengan band-band seperti In Winter, Lacuna Coil, Nightwish, dan Within Temptation, yang semuanya memakai vokalis wanita dan tema-tema lirik yang gelap, namun band-band terakhir ini biasa dianggap symphonic metal/gothic metal dan bukan rock.Pada saat pementasan secara live, Evanescence seringkali memainkan lagu-lagu cover dari band-band semasa seperti A Perfect Circle, The Offspring, Garbage, Metallica, dan Korn. Mereka juga pernah mementaskan lagu-lagu grup rock alternatif yang sudah dibubarkan seperti Soundgarden dan The Smashing Pumpkins.
Anggota band
Anggota terkini
- Amy Lee - Vokal, Piano, Harpa dan Keyboards
- Tim McCord - Bass
- Terry Balsamo - Gitar
- Will Hunt - Drummer
- Troy McLawhorn - Gitar
Mantan anggota
- Rocky Gray - Drummer (pisah Mei 2007)
- John LeCompt - Gitar (pisah Mei 2007)
- William Boyd - Bass (pisah Juni 2006)
- Ben Moody - Gitar utama (salah satu pendiri - pisah Oktober 2003)
- David Hodges - Keyboards (pisah December 2002)
Daftar lengkap rekaman Evanescence
Evanescence EP (Desember 1998, dirilis oleh BigWig Enterprises)[edisi terbatas, hanya 100 eksemplar]:
- 1. Where Will You Go (EP versi)
- 2. Solitude
- 3. Imaginary (EP versi)
- 4. Exodus
- 5. So Close
- 6. Understanding
- 7. The End
- 1. Give Unto Me (Sound Asleep versi)
- 2. Whisper
- 3. Understanding (Sound Asleep versi)
- 4. Forgive Me
- 5. Understanding
- 6. Ascension of The Spirit (instrumental)
- 1. Origin (instrumental)
- 2. Whisper
- 3. Imaginary (Origin version)
- 4. My Immortal
- 5. Where Will You Go
- 6. Field Of Innocence
- 7. Even In Death
- 8. Anywhere
- 9. Lies
- 10. Away From Me
- 11. Eternal (instrumental)
- 1. Going Under
- 2. Bring Me To Life
- 3. Everybody's Fool
- 4. My Immortal
- 5. Haunted
- 6. Tourniquet
- 7. Imaginary (versi Fallen)
- 8. Taking Over Me
- 9. Hello
- 10. My Last Breath
- 11. Whisper (versi Fallen)
Anywhere But Home [live from Paris] (23 November 2004):
- 1. Haunted [live]
- 2. Going Under [live]
- 3. Taking Over Me [live]
- 4. Everybody's Fool [live]
- 5. Thoughtless (korn cover) [live]
- 6. My Last Breath [live]
- 7. Farther Away [live]
- 8. Breathe No More [live]
- 9. My Immortal [live]
- 10. Bring Me To Life [live]
- 11. Tourniquet [live]
- 12. Imaginary [live]
- 13. Whisper [live]
- 14. Missing (previously unreleased)
- 1. Sweet Sacrifice
- 2. Call Me When You're Sober
- 3. Weight Of The World
- 4. Lithium
- 5. Cloud Nine
- 6. Snow White Queen
- 7. Lacrymosa
- 8. Like You
- 9. Lose Control
- 10. The Only One
- 11. Your Star
- 12. All That I'm Living For
- 13. Good Enough
- 1. What You Want
- 2. Made of Stone
- 3. The Change
- 4. My Heart is Broken
- 5. The Other Side
- 6. Erase This
- 7. Lost in Paradise
- 8. Sick
- 9. End of The Dream
- 10.Oceans
- 11.Never Go Back
- 12.Swimming Home
- 13.New Way to Bleed
- 14.Disappear
- 15.Secret Door
- 16.Say You Will
- 1. Bring Me To Life
- 1. Bring Me To Life (album version)
- 2. Bring Me To Life (bliss mix)
- 3. Farther Away (final edit)
- 4. Missing
- 1. Going Under (album version)
- 2. Going Under (live acoustic)
- 3. Heart Shaped Box (acoustic Nirvana cover)
- 4. Going Under (video)
- 1. My Immortal (band version)
- 2. My Immortal (album version)
- 3. Haunted (live @ AOL sessions)
- 4. My Immortal (live from Cologne)
- 1. Everybody's Fool (album version)
- 2. Taking Over Me (live from Cologne)
- 3. Whisper (live from Cologne)
- 4. Everybody's Fool (instrumental)
Pranala luar
Pranala resmi
- (Inggris) Situs resmi
- (Inggris) Wind-Up Records - Record Label
- (Inggris) outoftheshadows.com - The Amy Lee Fund for Epilepsy
- Evanescenceturkey - Turkey fan site(eng/tur)
Situs-situs penggemar Evanescence
- Amy Lee World.com
- Evanescence Fan
- FallenWhisper - Fan Site
- Evanescence in Russia - Russian Fansite
- Amy-Lee.Org - The Largest Amy Lee Fan-site
Papan pesan
Langganan:
Postingan (Atom)